Rindu Ramadhan

Marhaban ya Ramadhan, teman-teman blogger sebentar lagi kita akan memasuki Ramadhan 1430 Hijriah. Di bulan yang mulia nanti (Insya Allah mempertemukan kembali...amin), di mana kita harus siap menjalani ragam ibadah salah satunya puasa. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menegaskan bahwa puasa merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang menjadi pilar agama ini. Nabi saw. bersabda: "Islam dibangun di atas lima pilar: Kesaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya, mendirikan salat, membayar zakat, puasa Ramadan, dan haji ke Baitullah bagi yang mampu menempuh perjalanannya".

Karena pentingnya puasa, tingginya kedudukan, dan besarnya manfaat bagi jasmani dan mental itulah Allah mewajibkan puasa kepada manusia melalui ajaran Islam. Juga, melalui ajaran-ajaran samawi terdahulu, sebelum Islam. Sebagaimana firman Allah 'Azza wa Jalla:
"Hai orang-orang beriman! Puasa diwajibkan atasmu sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelummu, agar kamu menjadi orang yang bertakwa" (QS. al-Baqarah/2: 183)

Teman-teman sebenarnya saya dalam sedang mempersiapkan tema sesuai headline rindu ramadhan, namun karena belum rampung.. Maka untuk mengobati rasa penasaran saya tampilkan informasi jadwal puasa Ramadhan 1430 Hijriah yang saya kumpulkan dari blog sahabat blogger Indonesia. Jika teman-teman tertarik silakan tuju link download berikut:
Dari beberapa blog ini, info imsyakiyah hanya berbeda format (pdf & xls) dan kita sebagai blogger sangat terbantu sekali. Untuk jadwal imsyakiyah resmi dan penentuan 1 Ramadhan 1430 masih menunggu ketetapan sidang itsbat Pemerintah R.I. Selamat mendownload :) 
STOP PRESS!!! Update 18 Rajab 1430 H, download Jadwal Ramadhan 1430 H Kota Palembang versi pakarfisika, versi masbadar, versi thinkfaris
[Ditulis oleh : Cekyan 7/09 Tulisan Al-Quran:www.dudung.net/quran-online]
READ MORE - Rindu Ramadhan

Jangan Bersedih Karena Rezeki Sulit


Mengutip tulisan Muhammad Nuh (dakwatuna.com) "Rezeki dalam kehidupan manusia persis seperti air hujan terhadap tanaman. Ketika curah hujan cukup, tanaman pun kian menghijau, berbunga, dan akhirnya menghasilkan buah. Bedanya dengan tanaman, manusia mestinya tak perlu layu ketika rezeki tak kunjung turun."

Nah ngomongin masalah rezeki pastinya panjang lebar, mungkin nggak muat kalo diposting dalam satu tulisan saja. Tentunya kita sebagai hamba-Nya berusaha mencari rezeki setiap harinya, agar mendapat rezeki yang halal dan barokah. Barokah maksudnya apabila hasil yang kita dapat bernilai ibadah dan barokah di mata Allah sehingga bisa memenuhi kebutuhan, dan bermanfaat dunia dan akhirat. Namun bagi saya sendiri sudah 2 bulan belakangan ini, sepertinya jalan untuk mencari rezeki terganjal sedikit rintangan. Beberapa pekerjaan yang sudah deal dan ready (mengingat pekerjaan saya sebagai freelance desain), tiba-tiba terganjal masalah dan batal. Termasuk pekerjaan yang sudah setengah jalan, dengan alasan yang membuat bingung ?? dimundurkan...

Tentunya hal ini membuat hati saya bersedih...hanya pada-Mu Ya Rabb hamba serahkan masalah ini. Terkait dengan probem rezeki dan sesuai headline postingan kali ini saya mau berbagi buat teman-teman blogger "jangan bersedih". Simaklah apa yang ditulis
DR. Aidh Al-Qarni dalam karyanya La Tahzan Jangan Bersedih... 

Yang memberi rezeki itu hanya satu, Allah Swt. Seluruh rezeki hamba itu berada di sisi-Nya, dan Dia telah mengatur semua itu. Sebagaimana Allah berfirman:
 ”Dan, di langit terdapat (sebab-sebab) rezekimu dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu,” (QS. Adz-Dzariyat: 22).

Jika kita tahu dan yakin bahwa yang memberikan rezeki itu adalah Allah Swt, maka mengapa kita harus menjilat, melakukan korupsi, dan menerima suap yang pada akhirnya itu merendahkan harga diri di hadapan orang lain hanya karena ingin memperoleh rezeki dari sesama manusia? Bukankah mereka juga mendapatkan rezeki juga dari Allah Swt? Allah Swt berfirman:
 ”Dan tidak ada suatu binatang melatapun di muka bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezeki,” (QS. Hud: 6).

Dalam firman-Nya tersebut sudah sangat jelas bahwa Allah Swt akan memberikan rezeki kepada makhluk-Nya di muka bumi ini, tidak hanya manusia bahkan binatang melatapun mendapatkan rezeki sesuai yang telah ditentukan oleh Allah Swt. Ini berarti kita tidak perlu khawatir akan rezeki yang akan kita peroleh selama kita berusaha untuk mendapatkannya. Sebagaiman firman Allah Swt:
”Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya; dan apa saja yang Allah tahan maka tidak seorangpun yang sanggup untuk melepaskannya sesudah itu,” (QS. Fathir:2)

Nah begitu kutipan yang saya petik dari
La Tahzan Jangan Bersedih karya  DR. Aidh Al-Qarni. Buat teman-teman yang tertarik tentang kompleksnya masalah rezeki ini bisa membaca tulisan AA Gym "Penyumbat Saluran Rezeki" . Wallahu A’lam Bis showab semoga postingan ini bermanfaat.


[Ditulis oleh : Cekyan 7/09, Al Quran: Dudung.net]
READ MORE - Jangan Bersedih Karena Rezeki Sulit

40 Hadist Arbain, Simak, Hafalkan dan Amalkan

Postingan kali ini tentang Hadits Arba'in. 40 Hadist Arba'in adalah kumpulan hadits-hadits yang disusun oleh Imam An-Nawawi yang tidak asing lagi di kalangan kaum muslimin. Bahkan tidak sedikit di antara mereka yang sudah menghafalnya. Nah, buat menunjang hafalan Hadist Arba'in ini, teman-teman bisa meng-klik link download yang saya copas dari radio hang106fm.
Insya Allah postingan ini bermanfaat, nah buat kamu yang tertarik tengan pembahasan Hadist Arba'in ini ulasannya hadist pertama:
الحــديث الأول
HADITS PERTAMA
عَنْ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ أَبِيْ حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ : إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى . فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ .
[رواه إماما المحدثين أبو عبد الله محمد بن إسماعيل بن إبراهيم بن المغيرة بن بردزبة البخاري وابو الحسين مسلم بن الحجاج بن مسلم القشيري النيسابوري في صحيحيهما اللذين هما أصح الكتب المصنفة]
  Arti Hadits / ترجمة الحديث :
Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya setiap  perbuatan tergantung niatnya.  Dan  sesungguhnya  setiap  orang  (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.
(Riwayat dua imam hadits, Abu Abdullah Muhammad bin Isma’il bin Ibrahim bin Al Mughirah bin Bardizbah Al Bukhori dan Abu Al Husain, Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naishaburi dan kedua kitab Shahihnya yang merupakan kitab yang paling shahih yang pernah dikarang. 
Catatan :
Hadits ini merupakan salah satu dari hadits-hadits yang menjadi inti ajaran Islam. Imam Ahmad dan Imam syafi’i berkata : Dalam hadits tentang niat ini mencakup sepertiga ilmu. Sebabnya adalah bahwa perbuatan hamba terdiri dari perbuatan hati, lisan dan anggota badan, sedangkan niat merupakan salah satu dari ketiganya. Diriwayatkan dari Imam Syafi’i bahwa dia berkata : Hadits ini mencakup tujuh puluh bab dalam fiqh. Sejumlah ulama bahkan ada yang berkata : Hadits ini merupakan sepertiga Islam.
Hadits ini ada sebabnya, yaitu: ada seseorang yang hijrah dari Mekkah ke Madinah dengan tujuan untuk dapat menikahi seorang wanita yang konon bernama : “Ummu Qais” bukan untuk mendapatkan keutamaan hijrah. Maka orang itu kemudian dikenal dengan sebutan “Muhajir Ummi Qais” (Orang yang hijrah karena Ummu Qais).
Pelajaran yang terdapat dalam Hadits / الفوائد من الحديث :
Niat merupakan syarat layak/diterima atau tidaknya amal perbuatan, dan amal ibadah tidak akan mendatangkan pahala kecuali berdasarkan niat (karena Allah ta’ala).
Waktu pelaksanaan niat dilakukan pada awal ibadah dan tempatnya di hati.
Ikhlas dan membebaskan niat semata-mata karena Allah ta’ala dituntut pada semua amal shalih dan ibadah.
Seorang mu’min akan diberi ganjaran pahala berdasarkan kadar niatnya.
Semua perbuatan yang bermanfaat dan mubah (boleh) jika diiringi niat karena mencari keridhoan Allah maka dia akan bernilai ibadah.
Yang membedakan antara ibadah dan adat (kebiasaan/rutinitas) adalah niat.
Hadits di atas menunjukkan bahwa niat merupakan bagian dari iman karena dia merupakan pekerjaan hati, dan iman menurut pemahaman Ahli Sunnah Wal Jamaah adalah membenarkan dalam hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan perbuatan.

Tertarik? tertarik tentang Hadist Arba'in bisa klik lanjutannya di sini sedang untuk versi pdf kamu bisa download lanngsung dari islamhouse.  
[Ditulis oleh : Cekyan 7/09, Link Download Hadist Arba'in: http://downloads.hangfm.com/  Materi Hadist Arba'in:http://www.geocities.com/mediamusliminfo/hadits_arbain/index.htm]
READ MORE - 40 Hadist Arbain, Simak, Hafalkan dan Amalkan

Prakata

Aku hanyalah orang biasa, di blog ini hanya ingin berbagi tentang hal-hal sederhana. Semua materi yang disajikan hanya untuk konsumsi pribadi. Tetapi, bagi teman-teman blogger yang tertarik dengan content yang ada silakan dicopy-paste.

Artikel Terbaru

Feedburner Tegakkan Sunnah™

Tegakkan Sunnah™

↑ Tambahkan Headline ini pada Blog/Site kamu!


Masukkan email kamu disini:

Didukung oleh FeedBurner