Pemilu vs Golput

Pemilu sebentar lagi akan datang, ya tinggal hitungan hari saja. Tapi kalo membaca informasi tentang pemilu di situs kpu, saya kok belum melihat informasi yang 'membantu' ya :) . Apakah benar isu tentang pemilu seperti dilansir di situs eramuslim bahwa pemilu kali ini adalah permainan partai politik? atau ??? mending baca lengkap di eramuslim.

Tapi bukan soal isu yang mau saya tulis disini, tapi soal 'golput'. Ini benar-benar persoalan yang harus dibahas dari banyak kacamata. Faktanya partai sekarang mulai berebut simpati rakyat, terutama caleg. Lihat aja warna-warni parpol sekarang membanjiri Situ Gintung seperti diberitakan inilah.com sepertinya membuka 'kacamata' kita bahwa partai dan calegnya sekarang sedanng main mata. Apakah 9 April nanti rakyat akan tetap memberikan suaranya atau 'golput'? pertanyaan ini belum terjawab.



Tulisan di atas hanya opini pribadi, saya hanya mencatat satu ayat Al-Quran :

 “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan Rasulnya serta ulil amri diantara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada al Qur’an dan Rasul (sunnahny), jika kamu benar – benar beriman kepada Allah dan hari kemudian yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya” (QS. Annisa 59)


Loh? apa hubungan ayat ini dengan 'golput' tadi, sebentar...satu lagi ada satu hadist yang dikutip oleh Imam Taqiyuddin Ibnu Taimiyah dalam kitab (As-Siyaasatusy Syar'iyyah fi Islaahir Raa'i war Ra'iyyah, hal 173) yaitu :"Enam Puluh tahun dengan pemimpin yang zalim (masih) lebih baik daripada semalam tanpa penguasa" 

Jadinya intinya, saya hanya ingin memberikan satu pendapat bahwa pemilu vs golput, seperti masih menjadi 'teka-teki', jawabnya Wallahu A'lam. Hanya saja berikut kriteria pemimpin, yang saya kutip dari salam-online.web.id :

1. Bersih bersih dari syirik, khurafat, tahayyul serta percaya atau menggantungkan diri kepada selain Allah (jin, setan, dukun, dsb);
2. Minimal dia seorang muslim yang baik,: mengerjakan salat wajib 5 waktu, Puasa Ramadan, bayar zakat dan, menunaikan ibadah haji bila mampu;
3. Mampu membaca Alquran;
4. Berhukum berdasarkan Alquran;
5. Tahu batas halal dan haram yang bentuknya adalah penerapan dalam diri, keluarga dan lingkungannya;
6. Tidak pernah mencuri, berzina, minum khamar, berjudi, menipu rakyat, makan uang negara, manipulasi, korupsi, kolusi dan tidak makan uang riba;
7. Menegakkan selalu amar makruf dan nahi mungkar dalam setiap kesempatan;
8. Siap menerima teguran / kritikan kapan dan dimana saja;
9. Tidak menggunakan fasilitas negara untuk masalah yang bersifat pribadi atau pun kepentingan di luar negara secara langsung;
10. Tidak akan makan atau mengisi perutnya dengan makanan / minuman yang halal lagi baik;
11. Cinta kepada ilmu pengetahuan;
12. Bersikap adil kepada semua pemeluk agama dan memberikan jaminan dan hak-hak mereka untuk bisa hidup dengan damai di bawah jaminan dirinya;
13. Bersikap tegas bila terjadi kecurangan dan pelanggaran antara sesama pemeluk agama;
14. Tidak memberikan ruang gerak sedikitpun kepada para penjahat, maling, rampok untuk bisa melakukan aksinya;
15. Memanfaatkan jabatannya ini untuk ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah swt, bukan untuk cari kekayaan baik buat diri, keluarga atau kroni. 
        Semoga apa yang saya tulis ini 'membuka' hati kita siapa yang layak kita pilih buat pemilu 9 April nanti dan jangan lupa 'suara anda' ikut menentukan bangsa ini kedepannya. Harap dimaklumi kalau tulisan ini masih banyak 'kurang' atau mungkin teman punya komentar :) 
        * by: Cekyan

        READ MORE - Pemilu vs Golput

        Hikmah di Balik Musibah Jebonya Tanggul Situ Gintung

        image by: kaskus.us

        Tanggal 27 Maret 2009, kembali tercatat dalam sejarah musibah di Indonesia,  jebolnya tanggul Situ Gintung di Cirendeu, Tangerang, Banten. Sepertinya media baik TV maupun koran, atau media online terus memberitakan tragedi ini. Tercatat sudah 58 korban meninggal (dari liputan6.com) sedang info terbaru dari tvone sudah daftar korban tewas teragedi Situ Gintung mencapai 99 orang, sedang data korban yang hilang 100 orang.

        Saya turut prihatin dan mengucapkan 'bela sungkawa' dari lubuk hati dengan musibah ini, bingung rasanya mau nulis apa lagi. Akhirnya dari browsing saya dapetin satu artikel yang bagus tentang musibah atau tragedi. Ini kutipannya :

        ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

        Dari Abi Hurairah r.a. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Orang yang Allah inginkan kebaikan atasnya maka akan diberinya musibah." (HR Bukhari)

        Fawaid

        1. Musibah yang Allah turunkan kepada seseorang tidak selalu menjadi pertanda keburukan, malah bisa jadi merupakan pertanda kebaikan.

        2. Setiap orang baik yang mukmin atau yang kafir mungkin saja mendapatkan musibah.

        3. Di antara bentuk kebaikan dari diberinya musibah kepada seseorang adalah dihapuskannya dosa-dosa di dunia atas musibah yang diterimanya, sehingga di akhirat tidak perlu disiksa lagi.

        ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

        Tulisan ini opini saya dan catatan tentang musibah copy dari: tausyiah275.blogspot.com
        * by : Cekyan
        READ MORE - Hikmah di Balik Musibah Jebonya Tanggul Situ Gintung

        Prakata

        Aku hanyalah orang biasa, di blog ini hanya ingin berbagi tentang hal-hal sederhana. Semua materi yang disajikan hanya untuk konsumsi pribadi. Tetapi, bagi teman-teman blogger yang tertarik dengan content yang ada silakan dicopy-paste.

        Artikel Terbaru

        Feedburner Tegakkan Sunnah™

        Tegakkan Sunnah™

        ↑ Tambahkan Headline ini pada Blog/Site kamu!


        Masukkan email kamu disini:

        Didukung oleh FeedBurner