Ada beberapa nikmat yang dianggap kecil atau disepelekan oleh manusia, sehingga mereka tidak mensyukuri nikmat itu. Diceritakan bahwa seorang arif menemui khalifah, lalu meminta segelas air dan berkata,
"Wahai Amirul Mu'minin, seandainya engkau dalam kondisi haus dan tidak mendapatkan air di mana pun, kecuali hanya segelas ini, apakah engkau akan menebusnya dengan dunia dan isinya?"
Amirul Mu'minim menjawab,
"Iya."
Kemudian orang arif itu berkata,
"Minumlah, semoga Allah memberkati kita."
Setelah Amirul Mu'minin meminumnya, orang arif itu kembali bertanya,
"Wahai Amirul Mu'minin, seandainya engkau tidak dapat mengeluarkan air itu dari tubuhmu, kecuali dengan tebusan dunia dan isi-nya, apakah engkau akan melakukannya ?"
Amirul Mu'minin menjawab,
"Iya."
Kemudian, orang arif itu berkata,
"Wahai Amirul Mu'minin, sedikit air saja, tidak mampu engkau keluarkan, lalu apa yang menjadi kekuasaanmu?"
Dalam dialog tersebut tergambar bahwa dunia dan isinya tidak berarti jika dibandingkan dengan kenikmatan meminum seteguk air dan kenikmatan dan kenikmatan mengeluarkan-nya dari dalam tubuh.
Cerita ini, saya kutip dari salah satu koleksi buku pribadi "Tarbiyatun Nafs, Mendidik Jiwa Ala Rasulullah", karya Dr. Muhammad Mansur, terbitan Senayan Abadi Publisihing. Semoga kita dapat memetik hikmah dari luasnya lautan ilmu dalam Islam. [By: Cekyan 6/09/ Image:net]
Posting Komentar